Alasan Banyak Kursi Ekonomi Pesawat Tak Bisa Direbahkan Lagi
Sejumlah maskapai penerbangansudah menggunakan kursi yang tak bisa direbahkan untuk penumpang ekonomi, seperti British Airways dan Finnair. Kursi kekinian tak punya tombol yang membuat penumpang tak lagi bisa bersandar lebih rendah.
Beberapa hal menjadi perdebatan di balik menghilangnya kursi tersebut. Meski tombol tersebut tersedia, banyak penumpang kerap mempermasalahkan hal itu karena mengganggu dan membuat sempit penumpang di belakangnya.
Lihat Juga :![]() |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kursi seperti itu jelas perlu biaya pemeliharaan sebab rentan kerusakan baik akibat pemakaian atau kursi kurang diperlakukan dengan baik.
[Gambas:Video CNN]
CNN juga memberitakan penggunaan kursi rebah (reclining seats) memengaruhi biaya bobot penerbangan. Semakin berat kursi, semakin banyak bahan bakar yang digunakan untuk mengangkutnya.
Oleh sebab itu, seiring berjalan waktu, muncul kursi-kursi yang tetap mampu memberikan kenyamanan tanpa memakan banyak ruang.
Pembuat kursi Jerman Recaro dikenal dengan kreasi kursi mobil balap. Perusahaan itu juga yang menciptakan kursi pesawat nyaman yang dapat direbahkan dan dimiringkan.
Pilihan Redaksi
|
Sudut sandaran dapat dipesan sesuai kebutuhan maskapai. Hal itu berguna untuk memberikan kenyamanan pada penumpang sekaligus memenuhi tata letak khusus dengan jumlah penumpang tertentu.
"Keuntungan utamanya adalah bertambahnya ruang hidup, karena ruang hidup penumpang tidak terganggu oleh sandaran kursi," kata CEO Recaro Mark Hiller, seperti dilaporkan CNN.
Kursi dibuat ramping dengan menipiskan sandaran tempat duduk, membuatkan struktur yang tidak menghalangi lutut dan meningkatkan jarak bebas untuk tulang kering.
Kursi ramping tersebut banyak digunakan maskapai penerbangan berbiaya rendah. Namun kini mulai diterapkan di maskapai dengan layanan penuh.
(els/chri)(责任编辑:热点)
- Masak Cumi Berapa Menit agar Tidak Alot?
- Keren! Prabowo Rela Hujan
- Prabowo Rasakan Aura Kesejukan di Harlah ke
- Jadi Penerbangan Terlama Dunia, Penumpang Lihat 2 Kali Matahari Terbit
- Dokter China Temukan Golongan Darah Subtipe P, Pertama di Dunia
- Ini Benda Terkotor di Kamar Hotel, Awas Jangan Asal Pegang!
- Kasus Novel Lama Tak Terungkap, Jokowi Diminta Bentuk Tim Independen
- Ingin Turunkan BB, Cuka Apel Diminum Berapa Kali dalam Sehari?
- Masak Nasi Berapa Menit di Panci dan Rice Cooker?
- Iran Ngotot Kembangkan Nuklir, Enggak Takut Ancaman Sanksi Berat Trump
- BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Diprediksikan Cerah Berawan
- Prosedur LVA, Solusi Aman Atasi Limfedema Usai Operasi Kanker Payudara
- FOTO: Khudi Bari, Rumah Mungil Tahan Banjir di Bangladesh
- Saldo Dana Dadakan Rp 1,8 Juta! Cek Pencairan PIP Kemendikbud Februari 2025
- FOTO: Busana Terburuk di Karpet Merah Golden Globe 2024
- Polri Gelar Apel Konsolidasi Operasi Ramadniya 2017
- Wacana Harga Tiket Pesawat Turun Saat Libur Nataru, Mungkinkah?
- Kisruh Menara Imperium, Pemprov DKI Digugat
- 7 Rekomendasi Taman di Jakarta Barat untuk Bersantai dan Berolahraga
- Tren Wisatawan Indonesia Tahun Depan, Marak Liburan ke Luar Negeri